letakan dibawah/diatas HEADER.- SAVE

Rabu, 21 Oktober 2015

Ragam dan Laras Bahasa Indonesia

A.    Pengertian ragam dan laras bahasaBahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya. Lebih jauh lagi, bahasa adalah suatu system dari lembaga bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan dipakai oleh masyarakat. Komunikasi kerja sama dan identifikasi diri.
Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan. Menurut hubungan pembicaraan, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Sedangkan laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu.
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa arti dari ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi itu bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya atau variasi sosiolinguistik, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Namun banyak juga laras bahasa yang bisa diidentifikasikan tanpa batasan yang jelas. Definisi lain laras bahasa adalah gaya dan penggunaan suatu bahasa atau gaya yang merujuk kepada pelisanan dan penulisan.



B.     Macam-Macam Ragam Bahasa dan Laras Bahasa Ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut;  A.  Berdasarkan pokok pembicaraan ragam bahasa terbagi menjadi beberapa bagian:
  1.  Ragam bahasa undang-undang
  2.  Ragam bahasa jurnalistik
  3.  Ragam bahasa ilmiah
  4. Ragam bahasa sastra
B.  Berdasarkan media pembicaraan ragam bahasa terbagi menjadi beberapa juga:


1.   Ragam lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang dianjurkan oleh pemakai bahasa. antara lain:

  • Ragam bahasa pidato
  • Ragam bahasa kuliah
  • Ragam bahasa panggung
2.  Ragam tulisan
Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau tercetak. Antara lain;

  • Ragam bahasa teknis
  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa catatan
  • Ragam bahasa surat

C.  Ragam bahasa menurut hubungan antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara :

  1. Ragam bahasa resmi
  2. Ragam bahasa akrab
  3. Ragam bahasa agak resmi
  4. Ragam bahasa santai

D.    Berdasarkan situasi dan pemakaian, ragam bahasa baku terbagi 2:

  1. Ragam bahasa baku tulis
  2. Ragman bahasa baku lisan

E.     Ragam bahasa baku menurut keformalannya terbagi lima, yaitu:

  1. Beku (froozen)
  2. Resmi (formal)
  3. Konsultative (consultatative)
  4. Santai (casual)
  5. Akarab (intimate)



C.    Fungsi Ragam dan Laras BahasaSecara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa bagian;
a.          Sebagai alat ekspresi diri
Pada awalnya seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran  yang tetap, yakni ayah dan ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Setelah dewasa, seorang individu pun menggunakan bahasa sebagai alat ekspresi diri dan komunikasi. Seorang penulis pun mengekspresikan diri melalui tulisannya, sehingga karya ilmiah pun dapat disebut sebagai alat ekspresi diri.

b.         Sebagai alat komunikasi
Komunikasi lebih spesifik dari pada ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita dapat mempelajari dan mewarisi semua hal, baik yang pernah dicapai oleh orang-orang terdahulu ataupun orang-orang yang sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, merefleksikan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan individu lainnya. Melalui bahasa, manusia dapat  mengatur berbagai macam kegiatan dan aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan bagaimana langkah terbaik untuk kedepannya. Ketika menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, sebelumnya tentu sudah ada tujuan tertentu.  Pembicara ingin maksud dan gagasannya diterima oleh orang lain. Dengan kata lain pembicara ingin mempengaruhi orang lain dan ingin mereka membeli hasil pemikirannya. Oleh karena itu, maka si pembicara pun akan menggunakan bahasa yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan objek yang ia tuju.

c.          Sebagai alat integrasi dan adaptasi social
Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian serta pelajaran dari pengamalan tersebut, serta berkenalan dengan orang lain. Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai macam suku dan ras, begitu banayak pulau dan daerah. Tidak mungkin menyatukan keseluruhannya tanpa ada suatu rumusan metode, maka terbentuklah bahasa yang berfungsi dan terbukti sebagai alat pemersatu yang efektif.
Pada saat seseorang beradaptasi dengan lingkungan social disekitarnya, maka ia akan memilih bahasa yang tepat dan sesuai. Ia akan menggunakan bahasa yang berbeda, ia akan menggunakan bahasa yang tidak baku ketika sedang bersama teman-temannya, sebaliknya ia akan menggunakan bahasa yang formal ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya.

d.         Sebagai alat kontrol social
Bahasa memiliki peran penting dalam memainkan peran social, baik itu dengan diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain. Berbagai informasi, pemberitaan ataupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. buku-buku pelajaran dan buku-buku intruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol social. Ceramah agama merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol social. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik  juga termasuk dalam kontrol social. Begitu pula dengan iklan layanan masyarakat atau layanan sosial, itu semua adalah merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Singkatnya, hal-hal yang disebutkan diatas merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan arahan kepada masyarakat untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik.

Kata dan Pilihan Kata

1. Pergertian Kata

pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa.

2.Imbuhan dari Bahasa Asing

A.   SANSEKERTA (-man , -wan, -wati)
a.    Imbuhan –manCiri:·         diletakkan pada kata yang berakhir dengan vokal –i·         Menunjukkan laki-laki·         Fungsi : menbentuk kata benda·         Makna : orang yang. . .Contoh:seniman, budiman
b.    Imbuhan –wanCiri :     ~ Diletakkan pada kata yang berakhir dengan vokal selain –i     ~ Menunjukkan laki-laki     ~ Fungsi : membentuk kata benda dan sifat     ~ Makna : orang yang. . .Contoh : cendekiawan , wartawan
c.    Imbuhan –watiCiri :     Sejalan dengan akhiran-wan     Menunjukkan wanita     Makna : orang yang. . .Contoh : peragawati , olahragawati
B.   ARAB ( -i, -wi, -iah )Ciri :          # Diletakkan pada kata yang berakhir dengan vokal-a          # Makna : mempunyai sifat          # Fungsi : membentuk kata sifat / kata bendaContoh : surgawi , duniawi
C.   EROPA ( -is, -isme, -isasi )
i.             Imbuhan –isCiri :          + Berasal dari bahasa belanda          + Makna : “yang bersifat” atau “orang yang . .”          + Fungsi : membentuk kata sifat atau kata bendaContoh: teoritis , aktivis
ii.            Imbuhan –ismeCiri :          ^ Berasal dari bahasa belanda          ^ Makna : aliran atau paham          ^ Fungsi : membentuk kata bendaContoh : komunisme , kapitalisme
iii.           Imbuhan –isasiCiri :a.    Berasal dari bahasa inggrisb.    Makna : prosesc.    Fungsi : membentuk kata benda

 Contoh : urbanisasi , imunisasi

3. Upaya Pengindonesian



Imbuhan dalam bahasa asing dan upaya pengindonesian


a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.

Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: special

4.Hubungan Makna Kata 


Sinonimi adalah hubungan atau relasi persamaan makna. Hubungannya bersifat timbal balik; dapat kita katakan bahwa nasib bersinonim dengan takdir, ataupun sebaliknya katatakdir bersinonim dengan nasib. Jadi, bentuk kebahasaan yang satu memiliki kesamaan makna dengan bentuk kebahasaan yang lain. Walaupun kata-kata bersinonim tersebut memiliki kesamaan makna, tetapi kesamaan makna itu tidak bersifat menyeluruh (total) atau benar-benar hanya bersifat “mirip”.
Contoh sinonimi
mati = tewas
ayah = bapak
pintar = pandai
cantik = molek
bunga = kembang
hemat = irit
bodoh = dungu
kejam = bengis

Antonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’ dan anti yang berarti ‘melawan. Jadi antonimi adalah ‘nama lain untuk benda lain pula’. Venhaar menjelaskan (1978) mendefinisikan antonimi adalah ungkapan (berupa kata, dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat).
Contoh : besar X kecil
pulang X pergi
Contoh Antonim :
•kerasx lembek
•naikx turun
•kayax miskin


Hiponimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma berarti “nama” dan hypo berarti “di bawah”. Jadi, secara harfiah berarti “nama yang termasuk di bawah nama lain”. Sesuai dengan yang diungkapkan Keraf (2005:38)
Hiponimi adalah semacam relasi antar kata yang berwujud atas- bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain. Karena ada kelas atas yang mencakup sejumlah komponen yang lebih kecil dan ada kelas bawah yang merupakan komponen komponen yang tercakup dalam kelas atas, maka kata yang berkedudukan di kelas atas ini disebut superordinat dan kata yang berada di kelas bawah disebut hiponim. Istilah superordinat dan hiponim adalah istilah semantic



Homonim
 berasal dari kata homo berarti sama dan nym berarti nama. Berarti
 homonim adalah kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda. Saya sudah bisa menyetir mobil Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikanAda Orang beruang sedang belanja.Besok senin akan diadakan Rapat OSISsudah 10 kali yang dilewatinya.



Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh :
a. Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan)
b. Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)



sumber :

Kalimat Efektif 

* Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

* Hal-hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
  1. Kesatuan Gagasan dan Kesepadanan Struktrur
  2. Kepaduan (Koherensi) yang Baik dan Kompak
  3. Penekanan
  4. Kesejajaran (Paralelisme)
  5. Kehematan
  6. Kelogisan
  7. Kevariasian

* Contoh Kalimat Efektif
  1. Budi pergi ke sekolah, lantas kerumah temannya untuk belajar. ( Efektif/Efisien ).
  2. Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah.
  3. Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku.

sumber :

Alinea

Pergertian Alinea


Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alinea merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
Dalam paragraph terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.


Macam-Macam Alinea1. Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.

2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

3. Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.



Untuk menciptakan sebuah wacana atau karangan yang baik diperlukan ketiga aspek tersebut agar para pembaca dapat membaca dan mengerti arti dari wacana atau karangan yang kita buat. Selain itu kita harus membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita buat agar kita tahu dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki tau merevisi karangan kita sebelum dibaca oleh banyak orang.

Syarat-Syarat dari Alinea

Seperti halnya kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi syarat tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga syarat berikut:

1) Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.

2) Koherensi (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
3) Perkembangan alinea (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu).

METODE PENGEMBANGAN ALINEA

METODE PENGEMBANGAN ALINEA

Jenis pengembangan alinea :
1. Metode Definisi
definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut.

2. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). 

3. Metode Contoh
  Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4. Metode Sebab-Akibat/Akibat-Sebab
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia

5. Metode Umum-Khusus/Khusus-Umum
 Berisi penjelasan umum dan khusus pada suatu alinea. Bisa berisi pejelas umum terlebih dahulu  setelah itu khusus atau khusus terlebih dahulu  setelah itu umum.

6. Metode Klasifikasi
Berisi sebuah pernyataan dengan di lengkapi data secara urut.
7. Metode Pembanding/Kontras

Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

CONTOH-CONTOH PENGEMBANGAN ALINEA

1)      Paragraf Deduktif 
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."
2)      Paragraf Induktif
" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."
3)      Paragraf Deduktif-Induktif
Dalam buah terkandung beberapa macam vitamin yang mengandung manfaat.Salah satunya adalah vitamin A yang berguna untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Itulah beberapa macam vitamin yang terkandung dalam buah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
4)      Paragraf penuh kalimat topik
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

5)      Paragraf Persuasif
“Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA

a. Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
b. memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal

SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN ALINEA

a. Memiliki kesatuan alinea =  dalam satu alinea hanya terdapat satu pokok pikiran.
b. Memiliki kepaduan alinea atau koherensi = koherensi alinea dapat diciptakan melalui susunan yang logis dan perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata sambung atau kata transisi.
- Repetisi  = Banjir adalah aliran air yang deras di sungai. Banjir disebabkan oleh pengdangkalan sungai.
- Kata ganti = Ani dan Tini kuiah di UI. Mereka sering berangkat bersama-sama
- Kata transisi =  Sidang skripsi Ani akan diadakan minggu depan. Untuk maksud itu, ia sudah mempersiapkan diri.


Sumber :

Kamis, 15 Oktober 2015

Indonesiaku

Indonesiaku

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau, yang memiliki berbagai macam makanan kuliner dan suku adat istiadat yang berbeda, karena indonesia merupakan negara kepulauan, maka indonesia memiliki banyak obyek wisata dan makanan kuliner yang beraneka ragam. Sebagai salah satu dari negara kepulauan di dunia dan juga sebagai salah satu negara yang memiliki banyak pemandangan alam, maka pesona alam yang dimiliki indonesia dapat dijadikan sebagai potensi pariwisata nasional yang bisa dimanfaatkan sebagai pemasukan devisa bagi negara. Salah satu tujuan obyek wisata di Jawa Barat yaitu Gunung Salak. Gunung Salak adalah salah satu gunung berapi yang berada di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai 2 puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Tinggi puncak Salak I adalah 2.211 m diatas permukaan laut dan tinggi (dpl) puncak Salak II adalah 2.180 m dpl. Terdapat satu puncak lagi di Gunung Salak yaitu bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
Secara administratif lokasi Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk kawasan hutannya awalnya berada di bawah pengelolaan Perum Perhutani KPH Bogor, akan tetapi sejak tahun 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Banyak yang mengira nama Gunung Salak berasal dari nama tanaman Salak, namun sebenarnya nama gunung ini berasal dari bahasa sansekerta “Salaka” yang berarti perak, jadi bisa disebut Gunung Perak.

Obyek Wisata

curug cihurang di gunung salakBagi para pecinta alam, kegiatan mendaki gunung dan bermain di air terjun wajib hukumnya. Namun, bukan berarti keindahan panorama pegunungan tidak diminati ataupun tidak dapat dinikmati oleh keluarga. Salah satunya obyek wisata di Jawa Barat yaitu Gunung Salak. Selain air terjun yang memiliki daya tarik tersendiri, Gunung Salak dekat dan sangat mudah dijangkau. Beberapa obyek wisata yang dimiliki Gunung Salak yaitu, Curug Cihurang. Untuk perjalanan awal, Anda bisa mengunjungi Curug Cihurang dengan membayar biaya retribusi Rp. 2.500,- per orang. Di sini Anda dapat melihat air terjun setelah berjalan sekitar 150 meter dari pintu masuk. Meskipun air terjunnya tidak terlalu tinggi, kolamnya yang tidak terlalu dalam sangat cocok untuk sekedar bermain air.

curug ngumpet gunung salakSetelah puas di Curug Cihurang, Anda bisa melanjutkan perjalanan untuk menuju Curug Ngumpet. Lokasi obyek wisata Curug Ngumpet ini tidak begitu jauh dari Curug Cihurang. Tetapi, Anda lebih baik menuju tempat ini dengan kendaraan. Pengunjung akan dikenakan biaya Rp. 2.500,-. Air terjun di lokasi ini memang lebih tinggi dibandingkan dengan Curug Cihurang, tetapi kawasan di sekitar air terjun ini tidak terawat. Banyak sampah yang merusak pemandangan mata.

curug seribu gunung salakPerjalanan selanjutnya yaitu Curug Seribu. Sebagai air terjun yang cukup tinggi di kawasan obyek wisata Gunung Salak, air terjun ini memiliki tinggi sekitar 100 meter. Namun, butuh ekstra usaha untuk mencapai lokasi ini. Anda harus mengikuti jalan setapak yang membelah hutan. Sensasi petualangan akan sangat terasa untuk dapat menikmati pesona air terjun yang mengalir dari sela-sela gunung.

curug cigamea di gunung salak Perjalanan terakhir yaitu mengunjungi air terjun yang paling sering dikunjungi dan merupakan ikon seluruh kawasan air terjun Gunung Salak, yaitu Curug Cigamea. Lokasinya memang lebih mudah dijangkau dan terawat, sehingga lebih dikembangkan sebagai kawasan wisata dibandingkan curug lainnya. Anda akan dikenai biaya tiket masuk Rp. 2.500,- setelah itu jika Anda ingin mencapai lokasi Curug Cigamea, Anda harus melintasi jalur sepanjang 200 meter. Terdapat fasilitas kamar mandi yang bersih, tempat ibadah, dan warung yang berjejer rapi di lokasi ini. Setelah lelah mengunjungi empat air terjun tersebut, jangan lupa untuk membawa oleh-oleh seperti buah-buahan dan kerajinan tangan yang berupa anyaman bambu yang menarik.
Untuk kuliner sebagai kawasan tujuan wisata di Jawa Barat, Bogor-Puncak-Cipanas memiliki banyak fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung penuh kepariwisataan daerah tersebut. Terlebih lagi wisata kulinernya, terdapat aneka macam makanan, baik utama maupun sekedar jajanan di kala iseng melanda. mengingat Bogor-Puncak-Cipanas termasuk kawasan yang berhawa dingin, keinginan untuk mengunyah menjadi lebih besar. Berikut ini beberapa tempat ataupun jenis makanan yang wajib Anda coba.
- See more at: http://bobbyalfansyuri.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=12#sthash.5kriNz8u.dpuf